Jln. Raya Belitang BK.1 Desa Tanjung Bulan Kecamatan Buay Madang Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Provinsi Sumatera Selatan

Kamis, 22 November 2018

SB MENGGAMBAR



BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha sadar yang sengaja dirancang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Melalui proses pendidikan diharapkan menghasilkan siswa yang berkarakter sebagai generasi bangsa yang memiliki kemampuan intelektual tinggi dan berkepribadian yang utuh, beriman, dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Sebagai negara yang sedang berkembang Indonesia membutuhkan sumber daya manusia yang unggul dalam segala bidang. Salah satu caranya adalah dengan memperkuat sektor dibidang pendidikan melalui upaya peningkatan kualitas proses pembelajaran di sekolah.
Pendidikan Seni Budaya diberikan  di sekolah karena keunikan, kebermaknaan, dan kebermanfaatan terhadap kebutuhan perkembangan peserta didik, yang terletak pada pemberian pengalaman estetik dalam bentuk kegiatan berekspresi/berkreasi dan berapresiasi  melalui pendekatan: “belajar dengan seni,” “belajar melalui seni” dan “belajar tentang seni.” Peran ini tidak dapat diberikan oleh mata pelajaran lain. 
Pendidikan Seni Budaya memiliki sifat multilingual, multidimensional, dan multikultural. Multilingual bermakna pengembangan kemampuan mengekspresikan diri secara kreatif dengan berbagai cara dan media seperti bahasa rupa, bunyi, gerak, peran dan berbagai perpaduannya.  Multidimensional bermakna pengembangan beragam kompetensi meliputi konsepsi (pengetahuan, pemahaman, analisis, evaluasi), apresiasi, dan  kreasi dengan cara memadukan secara harmonis unsur estetika, logika, kinestetika, dan etika. Sifat multikultural mengandung makna pendidikan seni menumbuhkembangkan kesadaran dan kemampuan apresiasi terhadap beragam budaya Nusantara dan mancanegara.  Hal ini merupakan wujud pembentukan sikap demokratis yang memungkinkan seseorang hidup secara beradab serta toleran dalam masyarakat dan budaya yang majemuk.
Permasalahan yang sering timbul dalam pembelajaran menggambar perspektif adalah keluhan anak karena rumitnya garis yang membalut bentuk benda yang diperagakan guru. Guru terkesan tidak mengindahkan kemampuan siswa dalam hal pengamatan gambar perspektif. Mereka kurang sabar dalam membimbing siswa. Sehingga faktanya siswa sering menganggap bahwa materi ini rumit dan sulit sekali. Akhirnya tidak jarang, pembelajaran ini sering ditinggalkan begitu saja oleh guru yang bersangkutan dengan alasan demi terkondisinya pelajaran seni budaya yang nyaman-nyaman saja.
Berangkat dari permasalahan tersebut, penulis berkeyakinan bahwa dengan metode melacak gambar bisa dijadikan cara untuk meningkatkan kemampuan dan pemahaman peserta didik dalam menggambar perspektif. Dari cara tersebut anak menjadi faham asal-usul gambar yang dikerjakan. Dengan demikian tidak sadar, mereka akan menemukan teori menggambar perspektif yang selama ini dianggapnya sulit dan rumit.
Berdasarkan uraian tersebut, maka guru berkeinginan untuk mengadakan suatu Penelitian Tindakan Kelas dengan judul “Upaya Meningkatkan Keterampilan Menggambar Perspektif dengan Teknik Lacak Gambar Melalui Kerja Kelompok Siswa Kelas VIII-A SMP Negeri 2 Buay Madang Tahun Pembelajaran 2015/2016”.

1.2    Definisi Operasional
Melacak gambar adalah kegiatan yang dilakukan siswa terhadap gambar bentuk perspektif yang diberikan guru. Dalam kegiatan ini siswa melacak garis-garis perspektif dengan penggaris, dilakukan secara berkelompok dengan teman sebangku. Tujuannya adalah mencari asal-usul bentuk gambar perspektif untuk digambar ulang dalam bentuk yang sama (reproduksi).


1.3    Pembatasan Masalah
Penelitian ini berfokus pada gambar perspektif dengan teknik melacak gambar perspektif yang sudah jadi, untuk dicari asal - usul gambar perspektifnya. Fokus penilaian dilakukan pada proses dan hasil karya siswa. Hal ini untuk mengetahui kualitas pembelajaran, yang dilakukan guru dalam upaya mengukur daya serap terhadap teori yang diujicobakan dalam penelitian ini.

1.4    Rumusan Masalah
1.        Apakah dengan teknik lacak gambar, siswa kelas VIII-A SMP Negeri 2 Buay Madang dapat meningkatkan keterampilan menggambar perspektif?
2.        Bagaimanakah penerapan laacak gambar untuk meningkatkan prestasi menggambar perspektif siswa kelas VIII-A SMP Negeri 2 Buay Madang.
3.        Apakah dengan teknik lacak gambar, pembelajaran perspektif di kelas VIII-A SMP Negeri 2 Buay Madang minat siswa meningkat?

1.5    Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk:
1.        Meningkatkan keterampilan menggambar perspektif bagi siswa kelas VIII-A SMP Negeri 2 Buay Madang Tahun Pelajaran 2015/2016.
2.        Mendeskripsikan implementasi menggambar perspektif dengan teknik lacak gambar.
3.        Meningkatkan minat menggambar perspektif bagi siswa kelas VIII-A SMP Negeri 2 Buay Madang Tahun Pelajaran 2015/2016.


1.6    Manfaat Hasil Penelitian
Hasil penelitian yang akan dilakukan diharapkan memberikan manfaat kepada:
1.        Guru yang bersangkutan
Sebagai tambahan literasi model pembelajaran, dan alat evaluasi diri terhadap kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan dalam rangka meningkatkan mutu pembelajarannya, sehingga mendapatkan metode yang ideal terhadap materi yang akan disampaikan kepada siswa.
2.        Bagi Siswa
Penerapan teknik lacak gambar sangat berguna untuk mempermudah siswa memahami teori menggambar perspektif. Diharapkan setelah mereka mengetahui teknik menggambar perspektif, siswa dapat menggambar bentuk perspektif dengan model yang bervariasi.
3.        Bagi Lembaga
Dengan terlaksananya penelitian ini diharapkan dapat digunakan oleh sekolah sebagai inspirasi bagi guru yang lain agar dapat digunakan sebagai masukan untuk penelitian pembelajaran di kelas.

BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

5.1  Simpulan
Berdasarkan hasil implementasi metode yang telah dilaksanakan pada siklus I dan siklus II dapat disimpulkan bahwa:
1.        Penggunaan metode melacak gambar konstruksi dapat membngkitkan ide dan gagasan siswa dalam mengeksplorasi kreativitasnya dalam menggambar perspektif. Kemampuan tersebut dapat dibuktikan pada siklus I dengan ketuntasan 75% dan siklus II dengan pencapaian 100%.
2.        Penggunaan metode melacak gambar dapat dilakukan efektif dan efisien jika guru dapat membimbing secara intensif, serta mampu memberikan contoh yang mudah dalam menggambar perspektif. Dari pengalaman ini peserta didik menjadi senang karena mereka mengetahui cara menggambar perspektif dengan baik dan benar.

5.2  Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kajian tentang implementasi model siklus belajar dengan model yang telah penulis lakukan di kelas ini dapat disarankan bahwa:
1.        Pemecahan masalah kualitas proses dan hasil belajar seni budaya dapat dilakukan dengan mengkombinasikan dua metode mengajar seperti melacak gambar dan metode bimbingan intensif sehingga dapat memberikan jalan mudah dan sekaligus mengurangi kegamangan siswa dalam kegiatan menggambar.
2.        Untuk mengetahui sejauhmana efektifitas penggabungan kedua metode ini dapat dilakukan penelitian lanjutan berupa penelitian eksperimental sehingga variabel-variabel yang terlibat dapat dikontrol.
3.        Jangan ragu menggunakan beragam metode walau itu dianggap kunountuk membantu pemahaman siswa. Karena metode-metode tersebut bersifat kondisional, sehingga masih relevan jika kondisi peserta didik masih memerlukan.




Download Laporan PTK ini secara lengkap melaluai Link Berikut:
Share:

0 komentar:

Posting Komentar


jadwal-sholat

Diberdayakan oleh Blogger.

Kontributor

Contact Us

Nama

Email *

Pesan *

Arsip Blog

Follow Us

web.facebook.com/smpnegeri2buaymadang

Wibesite

smpn2buaymadang.blogspot.com

Connect Us

E-mail : smpn2buaymadang@gmail.com or smpn2buaymadang@yahoo.co.id