BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Bahasa
Indonesia merupakan salah satu pelajaran wajib diajarkan disekolah. Mata
pelajaran bahasa Indonesia penting karena merupakan alat untuk mempelajari
pelajaran lainnya. Oleh karena itu, kemampuan menguasai materi pelajaran bahasa
Indonesia sangat berpengaruh pada
pelajaran lainnya. Semakin tinggi penguasaan pelajaran bahasa Indonesia,
diharapkan akan semakin tinggi penguasaan pelajaran lainnya.
Berkaitan
dengan pembelajaran empat aspek kemampuan berbahasa, Aminuddin (2009:3) mengatakan, ”Pembelajaran aspek-aspek
kebahasaan pada hakikatnya adalah pembelajaran sastra”. Pembelajaran sastra, memiliki
beberapa prinsip harus dipegang teguh. Pembelajaran sastra meliputi pembelajaran
apresiasi puisi, prosa, serta drama. Untuk dapat memperoleh prestasi belajar
apresiasi sastra, terdapat beberapa prinsip sebagaimana dikemukakan Nurjamal
(2011:271) sebagai berikut.
(1) Pembelajaran sastra berfungsi
untuk meningkatkan kepekaan rasa pada budaya bangsa, (2) Pembelajaran sastra memberikan
kepuasan batin dan pengayaan daya estetis melalui bahasa, (3) Pembelajaran
apresiasi sastra bukan pelajaran sejarah, aliran, dan teori sastra, (4)
Pembelajaran apresiasi sastra adalah pembelajaran untuk memahami nilai
kemanusiaan di dalam karya yang dapat dikaitkan dengan nilai kemanusiaan di
dalam dunia nyata.
Kemampuan menganalisis unsur intrinsik
Drama siswa kelas VIII-A SMP Negeri 2 Buay Madang masih
sangat rendah sehingga perlu diadakan tindakan perbaikan. Berdasarkan
identifikasi pendahuluan diketahui rendahnya kemampuan menganalisis
unsur intrinsik Drama siswa kelas VIII-A SMP Negeri 2 Buay Madang disebabkan
kurang komunikatifnya metode yang diterapkan guru. Oleh karena itu, upaya
peningkatan kemampuan menganalisis unsur intrinsik Drama siswa kelas
dilaksanakan dengan memilih serta menerapkan metode yang benar-benar tepat. Berdasarkan hasil analisis tersebut, disepakati akan
diterapkannya model pembelajaran Modeling
The Way dalam tindakan perbaikan untuk meningkatkan kemampuan menganalisis
unsur intrinsik Drama siswa kelas VIII-A SMP Negeri 2 Buay Madang.
Metode Modelling The Way memberi kesempatan kepada
siswa untuk mempraktikkan keterampilan spesifik yang dipelajari di kelas
melalui demontrasi. Siswa diberi waktu untuk menciptakan skenario sendiri dan
menentukan bagaimana mereka mengilustrasikan keterampilan dan teknik yang baru
saja dijelaskan. Silberman (2011:234), “Melalui metode Modelling The Way,
maka siswa dituntut untuk mampu mendengarkan dari apa yang akan dipentaskan
oleh siswa yang lain”. Siswa mampu mendengarkan dengan baik dan lebih memahami
bagaimana cara menemukan unsur intrinsik drama lewat praktik. Guru meminta
siswa untuk mempraktikkan hasil skenarionya dengan siswa lain memahami dan
menemukan unsur-unsur intrinsik drama tersebut lewat tanggapan dan analisis,
maka siswa lebih mudah memahami lewat praktik daripada lewat membaca lalu
menemukan. Sehingga dengan diterapkannya metode pembelajaran ini diharapkan
siswa semakin termotivasi dalam mengikuti pelajaran pada materi unsur intrinsik
drama dikelas.
Berdasarkan
latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka disusunlah rencana perbaikan
pembelajaran melalui Penelitian Tindakan Kelas melalui penerapan metode Modelling The Way. Oleh karena itu dalam penelitian ini dirumuskan judul “ Upaya Meningkatkan Prestasi
Belajar Bahasa Indonesia Melalui Metode Modelling The Way dalam Menganalisis Unsur Intrinsik Drama Siswa
VIII-A SMP Negeri
2 Buay Madang Tahun Pelajaran 2016/2017”.
1.2
Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi
masalah di atas, permasalahan yang dapat dirumuskan sebagai berikut:
1.2.1
Bagaimana pengaruh metode Modelling The Way terhadap aktivitas
belajar siswa kelas VIII-A SMP Negeri 2 Buay Madang?
1.2.2
Apakah metode Modelling The Way dapat meningkatkan prestasi
belajar siswa kelas VIII-A SMP Negeri 2 Buay Madang dalam menganalisis unsur intrinsik drama?
1.2.3
Bagaimana pengaruh metode Modelling The Way terhadap motivasi
belajar siswa kelas VIII-A SMP Negeri 2 Buay Madang?
1.3
Tujuan Penelitian
1.3.1
Meningkatkan aktivitas siswa dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia.
1.3.2
Meningkatkan prestasi belajar siswa
dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.
1.3.3
Meningkatkan partisipasi siswa dalam
pembelajarn Bahasa Indonesia.
1.3.4
Menjadikan guru lebih kreatif dalam
mengelola pembelajaran Bahasa Indonesia.
1.4
Manfaat Penelitian
Prestasi
penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat:
1.4.1
Bagi Guru Bahasa
Indonesia
1)
Prestasi penelitian ini
diharapkan dapat dijadikan sebagai kerangka acuan dalam mengembangkan model
maupun metode pembelajaran bahasa Indonesia.
2)
Prestasi penelitian ini
diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan koreksi terhadap pelaksanaan
pembelajaran bahasa Indonesia.
1.4.2
Bagi Sekolah
1)
Meningkatkan mutu serta
ketuntasan prestasi belajar siswa terutama dalam pembelajaran bahasa Indonesia.
2)
Memberikan masukan guna
perencanaan pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia mendatang.
1.4.3
Bagi Siswa
1)
Memberikan pengalaman
baru kepada siswa kelas VIII-A
SMP Negeri 2 Buay Madang
dalam pembelajaran bahasa Indonesia aspek menganalisis unsur instrinsik Drama.
2)
Meningkatkan pemahaman serta kreativitas dalam
menganalisis unsur instrinsik Drama siswa kelas VIII-A SMP Negeri 2 Buay Madang.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
Berdasarkan
hasil penelitian yang telah dipaparkan dapat disimpulkan sebagai berikut:
1.
Aktivitas
belajar siswa dalam penerapan metode Modelling
The Way
pada pembelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas VIII-A SMP
Negeri 2 Buay Madang dalam menganalisis
unsur intriksik drama telah mengalami peningkatan pada setiap siklusnya. Hal
ini terbukti dari hasil penelitian pada siklus I sampai siklus III, aktivitas
belajar siswa pada siklus I sebesar 58,05%, meningkat menjadi 75,57% pada siklus II dan menjadi 86,49% pada siklus III.
2.
Penerapan metode Modelling
The Way secara nyata dan signifikan dapat
meningkatkan prestasi belajar
Bahasa Indonesia siswa
kelas VIII-A SMP Negeri 2 Buay
Madang. Peningkatan prestasi belajar Bahasa Indonesia siswa
pada setiap siklus dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel
5.1 Hasil
Penelitian pada setiap Siklus
|
Siklus I
|
Siklus II
|
Siklus III
|
|||
T
|
TT
|
T
|
TT
|
T
|
TT
|
|
Jumlah
Siswa
|
15
|
14
|
21
|
8
|
26
|
3
|
Persentase
|
51,72%
|
48,28
|
72,41%
|
27,59%
|
89,66%
|
10,43%
|
Berdasarkan tabel 5.1 terjadi peningkatan presstasi belajar Bahasa Indonesia
siswa pada setiap siklusnya. Peningkatan ketuntasan belajar siswa pada materi menganalisis unsur intriksik drama
rata-rata mencapai 18,97%. Oleh karena itu,
dapat disimpulkan bahwa penerapan metode Modelling
The Way secara nyata dapat meningkatkan motivasi siswa dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia
dan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas VIII-A SMP Negeri 2 Buay Madang.
3.
Motivasi
belajar Bahasa Indonesia siswa kelas VIII-A SMP Negeri 2 Buay Madang secara umum mengalami kenaikan rata-rata
motivasi minimal cukup baik yang awalnya sebesar 75% siswa pada siklus I menjadi 82% siswa pada siklus II dan
meningkat lagi menjadi
90% siswa. Hal ini menurut analisis guru
dikarenakan sebagai
berikut: (1) Siswa senang dengan metode yang
menurut mereka baru dan belum pernah mereka dapat sebelumnya (2) Materi
pembelajaran yang dibahas relatif dapat dipahami oleh siswa
karena di jenjang sekolah sebelumnya pernah diajarkan.
5.2
Saran
Beberapa saran yang dapat diberikan dari
hasil penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut:
5.2.1
Penerapan metode Modelling The Way sebagai salah satu
alternatif strategi pembelajaran bagi guru yang dapat memotivasi dan meningkatkan prestasi belajar
Bahasa Indonesia siswa.
5.2.2
Langkah-langkah dalam metode Modelling The Way, hendaknya dirancang sedemikian rupa sehingga siswa lebih tertarik
lagi dan dapat meningkatkan motivasi pada diri siswa yang pada akhirnya dapat
meningkatkan prestasi siswa.
0 komentar:
Posting Komentar