BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Pendidikan
merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan seseorang. Pendidikan adalah usaha sadar yang
sengaja dirancang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Salah satu tujuan pendidikan yaitu untuk meningkatkan kualitas sumber daya
manusia dan untuk memajukan kehidupan bangsa yang lebih baik. Proses pendidikan diharapkan
menghasilkan siswa yang berkarakter sebagai generasi bangsa yang memiliki
kemampuan intelektual tinggi dan berkepribadian yang utuh, beriman, dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Sebagai negara yang sedang berkembang
Indonesia membutuhkan sumber daya manusia yang unggul dalam segala bidang.
Salah satu caranya adalah dengan memperkuat sektor dibidang pendidikan melalui
upaya peningkatan kualitas proses pembelajaran di sekolah.
Meningkatkan kualitas pembelajaran merupakan tanggung jawab
guru. Oleh karena itu, kemampuan guru dalam kegiatan pembelajaran perlu
ditingkatkan melalui berbagai kegiatan misalnya: Sertifikasi, Diklat, Workshop,
dan lain-lain. Terdapat tiga aspek penting yang harus diajarkan oleh guru dalam
proses pembelajaran yaitu sikap, pengetahuan dan keterampilan. Guru tidak hanya
sekedar mengkomunikasikan pengetahuannya saja namun harus memperbaiki sikap dan
melatih keterampilan siswa. Dengan diterapkannya ketiga aspek tersebut, maka
tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Matematika
sanggat penting dalam kehidupan sehari-hari itu, matematika juga mempunyai ciri
khas sebagai ilmu yang memiliki obyek astrak, berpola pada pemikiran deduktif
akasiomatik, dan juga berlandaskan pad kebenaran. Dengan adanya ciri khas
tersebut, matematika berguna sekali dalam menumbuh kembangkan kemampuan serta
membentuk pribadi siswa dalam ilmu pengetahuan teknologi (IPTEK). Matematika
sebagai ilmu dasar juga diperlukan untuk mencapai keberhasilan yang berkualitas
tinggi. Oleh karena itu, sudah seharusnya matematika diajarkan sedini mungkin.
Dalam hal ini, guru guru mempunyai peranan penting dalam mencapai keberhasialan
proses belajar, termasuk keberhasilan dalam pendidikan secara global.
Keberhasilan tersebut dapat diyunjukkan dengan kemampuan siswa memahami dan
mengerti materi yang diajarkan.
Pada hakikatnya,
matematika sebagai salah satu ilmu eksak mengharuskan para siswa untuk
benar-benar mengerti dan mengusai materi. Karena alasan inilah, sebagian besar
siswa mengambil kesimpulan bahwa matematika merupakan mata pelajaran yang
sulit, sukar dipahami, dan tidak sedikit siswa kelas VII SMP Negeri 2 Buay
Madang yang menjadikan matematika sebagai salah satu pelajaran yang paling
ditakuti, jika dibandingkan dengan mata pelajaran yang lain. Hal ini diketahui
dari keluhan beberapa siswa. Menurut mereka, terdapat beberapa alasan yang
menyebabkan kurang disukainya matematika. Diantaranya penggunaan strategi
pembelajaran yang kurang menarik, pengelolaan kelas yang kurang mendukung,
kurang terprogram menyampaikan materi,
kurangnya konsentrasi siswa dalam menerima pelajaran, serta faktor kurangnya
latihan. Akibatnya siswa sulit mendapatkan nilai yang memuaskan, dan
menggakibatkan siswa-siswi minim mendapatkan prestasi. Ada yang sebagian siswa
berpendapat bahwa matematika hanyalah mata pelajaran biasa. Oleh karena itu, guru
mencoba memberi strategi pembelajaran yang menarik dengan mengambil materi Pecahan
karena materi tersebut ada dikelas VII.
Strategi
pembelajaran yang menurut guru cocok digunakan sebagai strategi pembelajaran
saat ini salah satunya adalah strategi pembelajaran aktif. Dalam strategi pembelajaran
aktif, siswa dituntut untuk aktif dalam pembelajaran sehingga dapat menemukan
sendiri jawaban dari suatu permasalahan. Salah satu strategi pembelajaran aktif
yang dapat digunakan dalam pembelajaran Matematika ialah strategi pembelajaran
aktif Inquiring Minds Want to Know (IMWK).
Menurut Zaini
dkk (2008:28) strategi pembelajaran aktif Inquiring Winds Want to Know
merupakan teknik yang dapat membangkitkan keingintahuan siswa dengan meminta
siswa untuk membuat perkiraan-perkiraan tentang suatu topik atau suatu
pertanyaan. Biasanya siswa cenderung diam dan pasif ketika
membahas materi-materi yang belum terpecahkan pada pertemuan sebelumnya atau
ketika memasuki materi baru. Jika siswa
diminta untuk menjawab secara bersama-sama, banyak siswa yang terlalu pasif
bahkan hanya diam saja dan minat siswa untuk belajar Matematika menurun.
Minat belajar siswa pada mata pelajaran Matematika menurun
dan mata pelajaran Matematika dianggap sulit serta tidak dipahami oleh siswa. Dengan strategi
pembelajaran aktif Inquiring Minds Want
to Know (IMWK) siswa bisa dilatih untuk berani mengutarakan ide atau pendapat
dan bisa menambah keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran, sehingga minat
belajar siswa pada mata pelajaran Matematika akan meningkat. Dengan minat belajar
yang tinggi, maka akan semakin mudah memahami pelajaran.
Berdasarkan
uraian tersebut, maka guru berkeinginan untuk mengadakan suatu Penelitian
Tindakan Kelas dengan judul “Upaya
Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Melalui Strategi Pembelajaran Aktif Inquiring Minds Want to Know (IMWK) Pada
Materi Pembelajaran Pecahan di Kelas VII-A SMP Negeri 2 Buay Madang Tahun
Pembelajaran 2016/2017”.
1.2
Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, kondisi yang ada
saat ini adalah:
1.2.1
Rendahnya aktivitas siswa dalam
pembelajaran Matematika.
1.2.2
Partisipasi siswa pada pembelajaran Matematika
masih sangat kurang.
1.2.3
Prestasi belajar siswa kurang
optimal.
1.2.4
Guru belum kreatif dan cenderung
mempertahankan tradisi mengajar konvensional serta cenderung mengabaikan
integrasi teknologi dalam pembelajaran.
1.3
Perumusan Masalah
Berdasarkan
identifikasi masalah di atas, permasalahan yang dapat dirumuskan sebagai
berikut:
1.3.1
Bagaimana pengaruh strategi
pembelajaran aktif Inquiring Minds Want
to Know (IMWK) terhadap
aktivitas belajar siswa kelas VII-A SMP Negeri 2 Buay Madang?
1.3.2
Apakah strategi pembelajaran aktif
Inquiring Minds Want to Know (IMWK) dapat meningkatkan prestasi belajar
siswa kelas VII-A SMP Negeri 2 Buay Madang pada materi Pecahan?
1.3.3
Bagaimana pengaruh strategi
pembelajaran aktif Inquiring Minds Want
to Know (IMWK) terhadap motivasi
belajar siswa kelas VII-A SMP Negeri 2 Buay Madang?
1.4
Tujuan Penelitian
1.4.1
Meningkatkan aktivitas siswa dalam
pembelajaran Matematika.
1.4.2
Meningkatkan hasil belajar siswa
dalam pembelajaran Matematika.
1.4.3
Meningkatkan partisipasi siswa dalam
pembelajarn Matematika.
1.4.4
Menjadikan guru lebih kreatif dalam
mengelola pembelajaran Matematika.
1.5
Manfaat Penelitian
Hasil
penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat:
1.5.1
Bagi guru, hasil
penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan untuk meningkatkan proses
pembelajaran pada materi Pecahan kelas VII-A SMP Negeri 2 Buay Madang.
1.5.2
Bagi kepala sekolah,
hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan dalam membuat kebijakan tentang
peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah, melalui pelatihan bagi guru
tentang strategi pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
1.5.3
Bagi siswa, penelitian
ini bermanfaat untuk meningkatkan keaktifan dalam proses pembelajaran dengan
mempergunakan strategi pembelajaran aktif, karena suasana pembelajaran
menyenangkan, motivasi belajar siswa meningkat, sehingga pada akhirnya akan
meningkatkan prestasi belajar siswa.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1
Pengertian
Belajar
Menurut Sudjana
(2010:2) belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada
diri seseorang, perubahan sebagai hasil proses belajar dapat ditunjukkan dalam
berbagai bentuk seperti perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku,
ketrampilan, kecakapan, kebiasaan serta perubahan aspek-aspek yang ada pada
individu yang belajar. Menurut Usman dan Setiawati (2001:4), belajar adalah
perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara
individu dengan individu dan individu dengan lingkungannya. Dengan
demikian belajar pada dasarnya dapat dipandang sebagai suatu proses perubahan
positif yang terjadi pada tingkah laku siswa sebagai subjek didik akibat adanya
peningkatan yang telah dicapainya. Hal ini penting agar perkembangan
kepribadian dan kemampuan siswa terjadi secara optimal.
2.2
Pengertian
Pembelajaran
Pembelajaran
merupakan suatu proses perubahan tingkah laku yang diperoleh melalui pengalaman
individu yang bersangkutan (Asrori, 2009:6). Dalam proses pembelajaran tidak
hanya melibatkan penguasaan fakta atau konsep, tetapi juga melibatkan
perasaan-perasaan yang berkaitan dengan kerohanian sehingga tujuan pembelajaran
dapat tercapai.
Tujuan
pembelajaran adalah tujuan yang hendak dicapai setelah selesai diselenggarakannya
suatu proses pembelajaran, yang bertitik tolak pada perubahan tingkah laku
siswa (Aqib, 2010:19). Perubahan
tingkah laku mendorong siswa untuk mengetahui sesuatu, sehingga siswa dapat mengungkapkan
kembali pengetahuan yang sudah dipelajari dalam bentuk laporan, kuis atau tes.
Jadi pembelajaran adalah usaha untuk mewujudkan perubahan tingkah laku.
Tingkah laku akan berubah jika mempelajari sesuatu yang belum pernah diketahui
sebelumnya, kemudian mengetahui, paham, dan mampu menerapkannya. Perubahan
tingkah laku ini yang akan menentukan masa depan setiap orang yang belajar, sehingga membekali siswa untuk bisa
hidup mandiri.
2.3
Strategi
Pembelajaran
Strategi
pembelajaran menurut Sabri (2005:122) merupakan daya upaya guru dalam
menciptakan suatu sistem lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses
belajar, agar tujuan belajar dapat tercapai. Menurut Uno (2008:3) strategi
pembelajaran merupakan cara-cara yang akan digunakan oleh guru untuk memilih
kegiatan belajar yang akan digunakan selama proses pembelajaran. Pemilihan
dilakukan dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi, sumber belajar,
kebutuhan dan karakteristik siswa yang dihadapi dalam rangka mencapai tujuan
pembelajaran tertentu.
2.4
Strategi
Pembelajaran Aktif
Menurut Zaini dkk (2008: xiv)
pembelajaran aktif yaitu suatu pembelajaran yang mengajak siswa untuk belajar
secara aktif. Siswa secara aktif menggunakan otaknya baik untuk menemukan ide
pokok dari materi pelajaran, memecahkan persoalan atau mengaplikasikan apa yang
baru dipelajari ke dalam suatu persoalan yang ada dalam kehuidupan nyata.
Pembelajaran aktif ini siswa yang harus dituntut aktif bukan guru yang aktif,
guru harus kreatif dalam mengelola pembelajaran dan tidak lupa harus kreatif
menyiapkan media pembelajaran yang sesuai dengan mata pelajaran sehingga akan
didapat suatu pengalaman belajar yang aktif.
Konfucius
(dalam Zaini dkk, 2008: xv) mengungkapkan:
Apa yang saya
dengar, saya lupa
Apa yang saya
lihat, saya ingat
Apa
yang saya lakukan, saya paham
Ketiga
pernyataan ini menekankan pada pentingnya belajar aktif agar apa yang
dipelajari di bangku sekolah tidak menjadi suatu hal yang sia-sia. Ungkapan di atas
sekaligus menjawab permasalahan yang sering dihadapi dalam proses
pembelajaran.
2.4.1
Kelebihan Pembelajaran Aktif
Kelebihan
pembelajaran aktif yaitu:
1.
Meningkatkan ketrampilan siswa.
Diantaranya ketrampilan
berfikir, ketrampilan memecahkan masalah dan keterampilan komunikasi. Ketika
pendidik memberikan tugas kepada siswa, siswa akan berfikir bagaimana
memecahkan masalah (mencari informasi untuk tugas yang diberikan oleh guru)
dengan mencari di buku, internet, bertanya-jawab kepada sesama teman bahkan
dengan guru untuk menyelesaikan permasalahan (pada materi pembelajaran).
2.
Meningkatkan keterlibatan
aktif siswa.
Dalam proses pembelajaran ketika siswa diberi tugas
oleh guru untuk memecahkan suatu masalah (pada materi pembelajaran) siswa akan
mencari sumber informasi, agar masalah (materi pembelajaran) dapat diselesaikan
dengan baik.
3.
Meningkatkan ingatan siswa
pada konsep yang dipelajari.
Dengan pembelajaran aktif,
dalam proses pembelajaran siswa langsung mengalami konsep-konsep yang
dipelajari dan diharapkan apa yang dilakukan akan mudah untuk diingat.
4.
Meningkatkan rasa memiliki
proses pembelajaran.
Siswa terlibat langsung dalam
proses pembelajaran dengan sendiri atau bekerja dalam tim untuk mencari
informasi mengenai materi pembelajaran, sehingga ia akan merasa memiliki proses pembelajaran
karena langsung mencari sumber informasi, sehingga siswa merasa proses
pembelajaran menyenangkan.
5.
Mengurangi ceramah guru.
Dalam proses pembelajaran
aktif siswa lebih aktif untuk mencari berbagai informasi yang berkaitan dengan
materi pembelajaran dan guru sebagai fasilitator sehingga mengurangi ceramah guru.
6.
Meningkatkan gairah belajar
di kelas.
Siswa
akan merasa lebih tertantang untuk mencari informasi yang diberikan oleh guru
berkaitan dengan materi pemblajaran, sehingga gairah belajar lebih tinggi
karena disertai rasa ingin tahu.
7.
Melibatkan aktifitas berfikir
tingkat tinggi.
Siswa akan terus mencari
sumber informasi mengenai materi pembelajaran, sehingga aktifitas berfikir siswa
bertambah.
2.4.2 Kekurangan Pembelajaran Aktif
Kekurangan
pembelajaran aktif:
1.
Sulit mengontrol kelas.
Siswa akan sibuk mencari sumber informasi mengenai
tugas (materi) yang diberikan sehingga pendidik sulit untuk mengontrol kelas.
2.
Sebagian siswa ada yang tidak
menyukai.
Bagi siswa yang kurang aktif
hanya akan main-main dan tidak serius dalam mengikuti proses pembelajaran
karena kurang tertarik dengan pembelajaran aktif.
3.
Siswa susah diajak bekerja
dalam tim.
Sebagian siswa ada yang
menyukai proses pembelajaran, sehingga pembelajaran akan terkesan membosankan
bagi siswa yang kurang aktif.
4.
Siswa terkesan ikut-ikutan
dalam mengerjakan tugas.
Bagi siswa yang kurang aktif
proses pembelajaran akan terasa menjenuhkan, sehingga hanya akan ikut-ikutan
dalam mengerjakan tugas.
2.5
Strategi
Pembelajaraan Aktif Inquiring Minds Want
to Know
Menurut Zaini dkk (2008:28) strategi pembelajaran
aktif Inquiring Minds Want to Know
merupakan teknik yang dapat membangkitkan keingintahuan siswa dengan meminta
siswa untuk membuat perkiraan-perkiraan tentang suatu topik atau suatu
pertanyaan. Biasanya siswa cenderung diam ketika diajak untuk membahas
materi-materi yang belum terpecahkan pada pertemuan sebelumnya.
Menurut Zaini dkk (2008:28-29) langkah-langkah
pembelajaran strategi pembelajaran aktif
Inquiring Minds Want to Know antara lain:
a.
Buat satu pertanyaan tentang
materi pelajaran yang dapat membangkitkan minat siswa untuk mengetahui lebih
lanjut atau mendiskusikannya dengan teman. Pertayaan tersebut harus dibuat yang
sekiranya hanya diketahui oleh sebagian kecil siswa.
b.
Anjurkan siswa untuk menjawab apa saja sesuai dengan
dugaan mereka.
c.
Jangan memberi jawaban secara
langsung. Tampung semua dugaan-dugaan. Biarkan siswa bertanya-tanya tentang
jawaban yang benar.
d.
Gunakan pertanyaan tersebut
sebagai jembatan untuk mengajarkan apa yang akan di ajarkan pada siswa pada
sesi ini. Jangan lupa beri jawaban yang benar di tengah-tengah menyampaikan
pelajaran.
Langkah-langkah strategi pembelajaran aktif Inquiring Minds Want to Know menurut
Silberman (2013:119-120) antara lain:
a.
Ajukan pertanyaan yang rumit untuk
menstimulasi keingintahuan tentang mata pelajaran yang hendak dibahas.
Pertanyaannya haruslah merupakan pertanyaan yang beberapa siswa mengetahui
jawabannya.
b.
Doronglah siswa untuk berpikir dan
membuat dugaan umum. Gunakan frase, misalnya coba tebak? atau coba jawab?
c.
Jangan terburu-buru memberikan
tanggapan. Tampung semua dugaan siswa. Ciptakan rasa penasaran tentang jawaban
yang sesungguhnya.
d.
Gunakan pertanyaan itu untuk
mengarahkan siswa kepada apa yang hendak diajarkan. Sertakan jawaban atas
pertanyaan dalam penyadian materi.
2.6
Prestasi
Belajar
Prestasi adalah hasil
kegiatan usaha kegiatan belajarnya yang dinyatakan dalam bentuk, angka, huruf,
maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap
siswa dalam periode tertentu (Djamarah, 2002:231). Menurut
hasil penelitian Agoes (dalam Asrori, 2009:100), prestasi belajar yang
diperoleh siswa berada di bawah potensi atau bakat intelektual yang
sesungguhnya mereka miliki. Bakat sangat menentukan prestasi seseorang, tetapi
sejauh mana bakat itu akan terwujud dan menghasilkan suatu prestasi, masih
banyak variabel yang turut menentukan.
2.7
Materi
Pembelajaran
Materi yang
digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah Materi Pecahan, yang
terdiri dari berbagai sub-sub bab diantaranya:
1.
Bilangan
Pecahan.
2.
Perbandingan
dan Bentuk-Bentuk Pecahan.
3.
Operasi
Hitung Pecahan.
4.
Pembulatan
dan Bentuk Baku Pecahan.
5.
Menyelesaikan
Masalah Sehari-Hari yang Berkaitan dengan Pecahan.
Download
Laporan PTK ini secara lengkap melaluai Link Berikut:
0 komentar:
Posting Komentar