Jln. Raya Belitang BK.1 Desa Tanjung Bulan Kecamatan Buay Madang Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Provinsi Sumatera Selatan

Kamis, 22 November 2018

MTK IMWK



BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan seseorang. Pendidikan adalah usaha sadar yang sengaja dirancang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Salah satu tujuan pendidikan yaitu untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan untuk memajukan kehidupan bangsa yang lebih baik. Proses pendidikan diharapkan menghasilkan siswa yang berkarakter sebagai generasi bangsa yang memiliki kemampuan intelektual tinggi dan berkepribadian yang utuh, beriman, dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Sebagai negara yang sedang berkembang Indonesia membutuhkan sumber daya manusia yang unggul dalam segala bidang. Salah satu caranya adalah dengan memperkuat sektor dibidang pendidikan melalui upaya peningkatan kualitas proses pembelajaran di sekolah.
Meningkatkan kualitas pembelajaran merupakan tanggung jawab guru. Oleh karena itu, kemampuan guru dalam kegiatan pembelajaran perlu ditingkatkan melalui berbagai kegiatan misalnya: Sertifikasi, Diklat, Workshop, dan lain-lain. Terdapat tiga aspek penting yang harus diajarkan oleh guru dalam proses pembelajaran yaitu sikap, pengetahuan dan keterampilan. Guru tidak hanya sekedar mengkomunikasikan pengetahuannya saja namun harus memperbaiki sikap dan melatih keterampilan siswa. Dengan diterapkannya ketiga aspek tersebut, maka tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Matematika sanggat penting dalam kehidupan sehari-hari itu, matematika juga mempunyai ciri khas sebagai ilmu yang memiliki obyek astrak, berpola pada pemikiran deduktif akasiomatik, dan juga berlandaskan pad kebenaran. Dengan adanya ciri khas tersebut, matematika berguna sekali dalam menumbuh kembangkan kemampuan serta membentuk pribadi siswa dalam ilmu pengetahuan teknologi (IPTEK). Matematika sebagai ilmu dasar juga diperlukan untuk mencapai keberhasilan yang berkualitas tinggi. Oleh karena itu, sudah seharusnya matematika diajarkan sedini mungkin. Dalam hal ini, guru guru mempunyai peranan penting dalam mencapai keberhasialan proses belajar, termasuk keberhasilan dalam pendidikan secara global. Keberhasilan tersebut dapat diyunjukkan dengan kemampuan siswa memahami dan mengerti materi yang diajarkan.
Pada hakikatnya, matematika sebagai salah satu ilmu eksak mengharuskan para siswa untuk benar-benar mengerti dan mengusai materi. Karena alasan inilah, sebagian besar siswa mengambil kesimpulan bahwa matematika merupakan mata pelajaran yang sulit, sukar dipahami, dan tidak sedikit siswa kelas VII SMP Negeri 2 Buay Madang yang menjadikan matematika sebagai salah satu pelajaran yang paling ditakuti, jika dibandingkan dengan mata pelajaran yang lain. Hal ini diketahui dari keluhan beberapa siswa. Menurut mereka, terdapat beberapa alasan yang menyebabkan kurang disukainya matematika. Diantaranya penggunaan strategi pembelajaran yang kurang menarik, pengelolaan kelas yang kurang mendukung, kurang  terprogram menyampaikan materi, kurangnya konsentrasi siswa dalam menerima pelajaran, serta faktor kurangnya latihan. Akibatnya siswa sulit mendapatkan nilai yang memuaskan, dan menggakibatkan siswa-siswi minim mendapatkan prestasi. Ada yang sebagian siswa berpendapat bahwa matematika hanyalah mata pelajaran biasa. Oleh karena itu, guru mencoba memberi strategi pembelajaran yang menarik dengan mengambil materi Pecahan karena materi tersebut ada dikelas VII.
Strategi pembelajaran yang menurut guru cocok digunakan sebagai strategi pembelajaran saat ini salah satunya adalah strategi pembelajaran aktif. Dalam strategi pembelajaran aktif, siswa dituntut untuk aktif dalam pembelajaran sehingga dapat menemukan sendiri jawaban dari suatu permasalahan. Salah satu strategi pembelajaran aktif yang dapat digunakan dalam pembelajaran Matematika ialah strategi pembelajaran aktif Inquiring Minds Want to Know (IMWK).
Menurut Zaini dkk (2008:28) strategi pembelajaran aktif Inquiring Winds Want to Know merupakan teknik yang dapat membangkitkan keingintahuan siswa dengan meminta siswa untuk membuat perkiraan-perkiraan tentang suatu topik atau suatu pertanyaan. Biasanya siswa cenderung diam dan pasif ketika membahas materi-materi yang belum terpecahkan pada pertemuan sebelumnya atau ketika memasuki materi baru. Jika siswa diminta untuk menjawab secara bersama-sama, banyak siswa yang terlalu pasif bahkan hanya diam saja dan minat siswa untuk belajar Matematika menurun.
Minat belajar siswa pada mata pelajaran Matematika menurun dan mata pelajaran Matematika dianggap sulit serta tidak dipahami oleh siswa. Dengan strategi pembelajaran aktif Inquiring Minds Want to Know (IMWK) siswa bisa dilatih untuk berani mengutarakan ide atau pendapat dan bisa menambah keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran, sehingga minat belajar siswa pada mata pelajaran Matematika akan meningkat. Dengan minat belajar yang tinggi, maka akan semakin mudah memahami pelajaran.
Berdasarkan uraian tersebut, maka guru berkeinginan untuk mengadakan suatu Penelitian Tindakan Kelas dengan judul “Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Melalui Strategi Pembelajaran Aktif Inquiring Minds Want to Know (IMWK) Pada Materi Pembelajaran Pecahan di Kelas VII-A SMP Negeri 2 Buay Madang Tahun Pembelajaran 2016/2017”.

1.2    Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, kondisi yang ada saat ini adalah:
1.2.1        Rendahnya aktivitas siswa dalam pembelajaran Matematika.
1.2.2        Partisipasi siswa pada pembelajaran Matematika masih sangat kurang.
1.2.3        Prestasi belajar siswa kurang optimal.
1.2.4        Guru belum kreatif dan cenderung mempertahankan tradisi mengajar konvensional serta cenderung mengabaikan integrasi teknologi dalam pembelajaran.

1.3    Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, permasalahan yang dapat dirumuskan sebagai berikut:
1.3.1        Bagaimana pengaruh strategi pembelajaran aktif Inquiring Minds Want to Know (IMWK) terhadap aktivitas belajar siswa kelas VII-A SMP Negeri 2 Buay Madang?
1.3.2        Apakah strategi pembelajaran aktif Inquiring Minds Want to Know (IMWK) dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas VII-A SMP Negeri 2 Buay Madang pada materi Pecahan?
1.3.3        Bagaimana pengaruh strategi pembelajaran aktif Inquiring Minds Want to Know (IMWK) terhadap motivasi belajar siswa kelas VII-A SMP Negeri 2 Buay Madang?

1.4    Tujuan Penelitian
1.4.1        Meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran Matematika.
1.4.2        Meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Matematika.
1.4.3        Meningkatkan partisipasi siswa dalam pembelajarn Matematika.
1.4.4        Menjadikan guru lebih kreatif dalam mengelola pembelajaran Matematika.

1.5    Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat:
1.5.1        Bagi guru, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan untuk meningkatkan proses pembelajaran pada materi Pecahan kelas VII-A SMP Negeri 2 Buay Madang.
1.5.2        Bagi kepala sekolah, hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan dalam membuat kebijakan tentang peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah, melalui pelatihan bagi guru tentang strategi pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
1.5.3        Bagi siswa, penelitian ini bermanfaat untuk meningkatkan keaktifan dalam proses pembelajaran dengan mempergunakan strategi pembelajaran aktif, karena suasana pembelajaran menyenangkan, motivasi belajar siswa meningkat, sehingga pada akhirnya akan meningkatkan prestasi belajar siswa.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1    Pengertian Belajar
Menurut Sudjana (2010:2) belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang, perubahan sebagai hasil proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku, ketrampilan, kecakapan, kebiasaan serta perubahan aspek-aspek yang ada pada individu yang belajar. Menurut Usman dan Setiawati (2001:4), belajar adalah perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu dengan individu dan individu dengan lingkungannya. Dengan demikian belajar pada dasarnya dapat dipandang sebagai suatu proses perubahan positif yang terjadi pada tingkah laku siswa sebagai subjek didik akibat adanya peningkatan yang telah dicapainya. Hal ini penting agar perkembangan kepribadian dan kemampuan siswa terjadi secara optimal.

2.2    Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran merupakan suatu proses perubahan tingkah laku yang diperoleh melalui pengalaman individu yang bersangkutan (Asrori, 2009:6). Dalam proses pembelajaran tidak hanya melibatkan penguasaan fakta atau konsep, tetapi juga melibatkan perasaan-perasaan yang berkaitan dengan kerohanian sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Tujuan pembelajaran adalah tujuan yang hendak dicapai setelah selesai diselenggarakannya suatu proses pembelajaran, yang bertitik tolak pada perubahan tingkah laku siswa (Aqib, 2010:19). Perubahan tingkah laku mendorong siswa untuk mengetahui sesuatu, sehingga siswa dapat mengungkapkan kembali pengetahuan yang sudah dipelajari dalam bentuk laporan, kuis atau tes. Jadi pembelajaran adalah usaha untuk mewujudkan perubahan tingkah laku. Tingkah laku akan berubah jika mempelajari sesuatu yang belum pernah diketahui sebelumnya, kemudian mengetahui, paham, dan mampu menerapkannya. Perubahan tingkah laku ini yang akan menentukan masa depan setiap orang yang belajar, sehingga membekali siswa untuk bisa hidup mandiri.

2.3  Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran menurut Sabri (2005:122) merupakan daya upaya guru dalam menciptakan suatu sistem lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar, agar tujuan belajar dapat tercapai. Menurut Uno (2008:3) strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang akan digunakan oleh guru untuk memilih kegiatan belajar yang akan digunakan selama proses pembelajaran. Pemilihan dilakukan dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi, sumber belajar, kebutuhan dan karakteristik siswa yang dihadapi dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran tertentu.

2.4    Strategi Pembelajaran Aktif
Menurut Zaini dkk (2008: xiv) pembelajaran aktif yaitu suatu pembelajaran yang mengajak siswa untuk belajar secara aktif. Siswa secara aktif menggunakan otaknya baik untuk menemukan ide pokok dari materi pelajaran, memecahkan persoalan atau mengaplikasikan apa yang baru dipelajari ke dalam suatu persoalan yang ada dalam kehuidupan nyata. Pembelajaran aktif ini siswa yang harus dituntut aktif bukan guru yang aktif, guru harus kreatif dalam mengelola pembelajaran dan tidak lupa harus kreatif menyiapkan media pembelajaran yang sesuai dengan mata pelajaran sehingga akan didapat suatu pengalaman belajar yang aktif.
Konfucius (dalam Zaini dkk, 2008: xv) mengungkapkan:
Apa yang saya dengar, saya lupa
Apa yang saya lihat, saya ingat
Apa yang saya lakukan, saya paham
Ketiga pernyataan ini menekankan pada pentingnya belajar aktif agar apa yang dipelajari di bangku sekolah tidak menjadi suatu hal yang sia-sia. Ungkapan di atas sekaligus  menjawab  permasalahan yang sering dihadapi dalam proses pembelajaran.
2.4.1 Kelebihan Pembelajaran Aktif
Kelebihan pembelajaran aktif yaitu:
1.        Meningkatkan ketrampilan siswa.
Diantaranya ketrampilan berfikir, ketrampilan memecahkan masalah dan keterampilan komunikasi. Ketika pendidik memberikan tugas kepada siswa, siswa akan berfikir bagaimana memecahkan masalah (mencari informasi untuk tugas yang diberikan oleh guru) dengan mencari di buku, internet, bertanya-jawab kepada sesama teman bahkan dengan guru untuk menyelesaikan permasalahan (pada materi pembelajaran).
2.        Meningkatkan keterlibatan aktif siswa.
Dalam  proses pembelajaran ketika siswa diberi tugas oleh guru untuk memecahkan suatu masalah (pada materi pembelajaran) siswa akan mencari sumber informasi, agar masalah (materi pembelajaran) dapat diselesaikan dengan baik.
3.        Meningkatkan ingatan siswa pada konsep yang dipelajari.
Dengan pembelajaran aktif, dalam proses pembelajaran siswa langsung mengalami konsep-konsep yang dipelajari dan diharapkan apa yang dilakukan akan mudah untuk diingat.
4.        Meningkatkan rasa memiliki proses pembelajaran.
Siswa terlibat langsung dalam proses pembelajaran dengan sendiri atau bekerja dalam tim untuk mencari informasi mengenai materi pembelajaran, sehingga  ia akan merasa memiliki proses pembelajaran karena langsung mencari sumber informasi, sehingga siswa merasa proses pembelajaran menyenangkan.
5.        Mengurangi ceramah guru.
Dalam proses pembelajaran aktif siswa lebih aktif untuk mencari berbagai informasi yang berkaitan dengan materi pembelajaran dan guru sebagai fasilitator sehingga mengurangi ceramah guru.



6.        Meningkatkan gairah belajar di kelas.
Siswa akan merasa lebih tertantang untuk mencari informasi yang diberikan oleh guru berkaitan dengan materi pemblajaran, sehingga gairah belajar lebih tinggi karena disertai rasa ingin tahu.
7.        Melibatkan aktifitas berfikir tingkat tinggi.
Siswa akan terus mencari sumber informasi mengenai materi pembelajaran, sehingga aktifitas berfikir siswa bertambah.

2.4.2  Kekurangan Pembelajaran Aktif
Kekurangan pembelajaran aktif:
1.        Sulit mengontrol kelas.
Siswa akan sibuk mencari sumber informasi mengenai tugas (materi) yang diberikan sehingga pendidik sulit untuk mengontrol kelas.
2.        Sebagian siswa ada yang tidak menyukai.
Bagi siswa yang kurang aktif hanya akan main-main dan tidak serius dalam mengikuti proses pembelajaran karena kurang tertarik dengan pembelajaran aktif.
3.        Siswa susah diajak bekerja dalam tim.
Sebagian siswa ada yang menyukai proses pembelajaran, sehingga pembelajaran akan terkesan membosankan bagi siswa yang kurang aktif.
4.        Siswa terkesan ikut-ikutan dalam mengerjakan tugas.
Bagi siswa yang kurang aktif proses pembelajaran akan terasa menjenuhkan, sehingga hanya akan ikut-ikutan dalam mengerjakan tugas.

2.5    Strategi Pembelajaraan Aktif Inquiring Minds Want to Know
Menurut Zaini dkk (2008:28) strategi pembelajaran aktif Inquiring Minds Want to Know merupakan teknik yang dapat membangkitkan keingintahuan siswa dengan meminta siswa untuk membuat perkiraan-perkiraan tentang suatu topik atau suatu pertanyaan. Biasanya siswa cenderung diam ketika diajak untuk membahas materi-materi yang belum terpecahkan pada pertemuan sebelumnya.
Menurut Zaini dkk (2008:28-29) langkah-langkah pembelajaran strategi pembelajaran aktif Inquiring Minds Want to Know antara lain:
a.         Buat satu pertanyaan tentang materi pelajaran yang dapat membangkitkan minat siswa untuk mengetahui lebih lanjut atau mendiskusikannya dengan teman. Pertayaan tersebut harus dibuat yang sekiranya hanya diketahui oleh sebagian kecil siswa.
b.        Anjurkan  siswa untuk menjawab apa saja sesuai dengan dugaan mereka.
c.         Jangan memberi jawaban secara langsung. Tampung semua dugaan-dugaan. Biarkan siswa bertanya-tanya tentang jawaban yang benar.
d.        Gunakan pertanyaan tersebut sebagai jembatan untuk mengajarkan apa yang akan di ajarkan pada siswa pada sesi ini. Jangan lupa beri jawaban yang benar di tengah-tengah menyampaikan pelajaran.

Langkah-langkah strategi pembelajaran aktif Inquiring Minds Want to Know menurut Silberman (2013:119-120) antara lain:
a.         Ajukan pertanyaan yang rumit untuk menstimulasi keingintahuan tentang mata pelajaran yang hendak dibahas. Pertanyaannya haruslah merupakan pertanyaan yang beberapa siswa mengetahui jawabannya.
b.        Doronglah siswa untuk berpikir dan membuat dugaan umum. Gunakan frase, misalnya coba tebak? atau coba jawab?
c.         Jangan terburu-buru memberikan tanggapan. Tampung semua dugaan siswa. Ciptakan rasa penasaran tentang jawaban yang sesungguhnya.
d.        Gunakan pertanyaan itu untuk mengarahkan siswa kepada apa yang hendak diajarkan. Sertakan jawaban atas pertanyaan dalam penyadian materi.

2.6    Prestasi Belajar
Prestasi adalah hasil kegiatan usaha kegiatan belajarnya yang dinyatakan dalam bentuk, angka, huruf, maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap siswa dalam periode tertentu (Djamarah, 2002:231). Menurut hasil penelitian Agoes (dalam Asrori, 2009:100), prestasi belajar yang diperoleh siswa berada di bawah potensi atau bakat intelektual yang sesungguhnya mereka miliki. Bakat sangat menentukan prestasi seseorang, tetapi sejauh mana bakat itu akan terwujud dan menghasilkan suatu prestasi, masih banyak variabel yang turut menentukan.
2.7    Materi Pembelajaran
Materi yang digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah Materi Pecahan, yang terdiri dari berbagai sub-sub bab diantaranya:
1.        Bilangan Pecahan.
2.        Perbandingan dan Bentuk-Bentuk Pecahan.
3.        Operasi Hitung Pecahan.
4.        Pembulatan dan Bentuk Baku Pecahan.
5.        Menyelesaikan Masalah Sehari-Hari yang Berkaitan dengan Pecahan.

Download Laporan PTK ini secara lengkap melaluai Link Berikut:

Share:

0 komentar:

Posting Komentar


jadwal-sholat

Diberdayakan oleh Blogger.

Kontributor

Contact Us

Nama

Email *

Pesan *

Arsip Blog

Follow Us

web.facebook.com/smpnegeri2buaymadang

Wibesite

smpn2buaymadang.blogspot.com

Connect Us

E-mail : smpn2buaymadang@gmail.com or smpn2buaymadang@yahoo.co.id