Jln. Raya Belitang BK.1 Desa Tanjung Bulan Kecamatan Buay Madang Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Provinsi Sumatera Selatan

Kamis, 22 November 2018

BI TPS



BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang
Bahasa Indonesia merupakan salah satu pelajaran wajib diajarkan disekolah. Mata pelajaran bahasa Indonesia penting karena merupakan alat untuk mempelajari pelajaran lainnya. Oleh karena itu, kemampuan menguasai materi pelajaran bahasa Indonesia  sangat berpengaruh pada pelajaran lainnya. Semakin tinggi penguasaan pelajaran bahasa Indonesia, diharapkan akan semakin tinggi penguasaan pelajaran lainnya.
Dalam kurikulum sekolah mulai dari tingkat dasar sampai menengah, mata pelajaran   bahasa  Indonesia   wajib   diajarkan   kepada   siswa   agar  siswa mengenali, memahami   dan   mencintai   bahasa negaranya  sendiri.  Pengenalan mata pelajaran   bahasa   Indonesia   perlu   diberikan   sejak   dini   kepada  siswa sejak   duduk   dibangku  Sekolah   Dasar. Kegiatan   dalam   pembelajaran bahasa Indonesia   meliputi   beberapa   aspek,    antara   lain:  Mendengarkan, Berbicara,   Membaca,   dan   Menulis. Dalam materi  pelajaran  bahasa Indonesia,  keempat aspek  kebahasaan  tersebut  juga  tertuang  dalam kurikulum 2004  ditambah  dengan  aspek  Apresiasi  Sastra.
Salah satu kegiatan dalam mengapresiasi sastra adalah menyimak laporan. Laporan mempunyai fungsi informatif. Artinya, laporan dapat dijadikan sebagai sumber pengalaman orang lain jika melakukan hal serupa. Selain itu, laporan juga berfungsi sebagai bahan dokumen. Artinya, laporan tersebut dapat dijadikan bahan studi dan bahan perbandingan orang lain. Laporan juga dapat dipakai sebagai bahan pertanggungjawaban. Artinya, dapat digunakan untuk pertanggungjawaban kepada atasan.
Berdasarkan hasil observasi pendahuluan dengan menugaskan siswa menyimak laporan diketahui dari 28 siswa hanya terdapat 6 atau 21,43% dapat memahami isi laporan sehingga mampu menjelaskan kembali. Adapun 22 siswa atau 78,57% lainnya belum dapat memahami isi laporan sehingga tidak mampu menjelaskan kembali isi laporan tersebut. Data tersebut menunjukkan bahwa kemampuan menyimak laporan siswa kelas VIII-B SMP Negeri 2 Buay Madang tergolong rendah. Oleh karena itu, perlu diadakan suatu tindakan perbaikan guna meningkatkan kemampuan menyimak laporan.
Berdasarkan masalah yang diketemukan yaitu rendahnya kemampuan menyimak laporan siswa akibat kekurangtepatan pengelolaan pembelajaran dilakukan guru, maka pada penelitian ini ditawarkan model pembelajaran Cooperative Learning tipe Think Pair Share untuk diterapkan pada pembelajaran menyimak laporan.  Pemilihan model pembelajaran Cooperative Learning tipe Think Pair Share didasarkan pada asumsi bahwa model pembelajaran Cooperative Learning tipe Think Pair Share merupakan satu bentuk model pembelajaran pembelajaran berbasis aktivitas belajar siswa. Penerapan model pembelajaran Cooperative Learning model Think Pair Share dimungkinkan siswa dapat berlatih menyimak laporan secara langsung pada kelompok-kelompok kecil. Oleh karena itu, penerapan model pembelajaran Cooperative Learning model Think Pair Share diharapkan dapat meningkatkan kemampuan menyimak laporan siswa kelas VIII-B SMP Negeri 2 Buay Madang.
Atas dasar asumsi guru terhadap model pembelajaran Cooperative Learning tipe Think Pair Share, Guru bermaksud mengadakan suatu penelitian berbentuk tindakan kelas untuk meningkatkan kemampuan menyimak laporan siswa melalui model pembelajaran Cooperative Learning model Think Pair Share. Oleh karena itu, pada penelitian ini dirumuskan judul “Upaya Meningkatkan Kemampuan Menyimak Laporan Melalui model pembelajaran Cooperative Learning tipe Think Pair Share Siswa Kelas VIII-B SMP Negeri 2 Buay Madang Tahun Pembelajaran 2015/2016”.

1.2    Rumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan satu bentuk upaya generalisasi pokok masalah penelitian. Masalah dirumuskan menggunakan kalimat tanya untuk dicarikan jawabannya melalui penelitian. Seluruh kegiatan penelitian dilaksanakan untuk memperoleh jawaban dari rumusan masalah. Oleh karena itu, pada penelitian ini dirumuskan masalah sebagai berikut:
1.        Bagaimana penerapan model pembelajaran Cooperative Learning tipe Think Pair Share dalam pembelajaran menyimak laporan di kelas VIII-B SMP Negeri 2 Buay Madang?
2.        Bagaimana kemampuan menyimak laporan siswa kelas VIII-B SMP Negeri 2 Buay Madang setelah penerapan model pembelajaran Cooperative Learning tipe Think Pair Share?
3.        Apakah melalui penerapan model pembelajaran Cooperative Learning tipe Think Pair Share dapat meningkatkan kemampuan menyimak laporan siswa kelas VIII-B SMP Negeri 2 Buay Madang?

1.3    Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan arah maksud penelitian dilaksanakan. Setiap tindakan guru dilaksanakan untuk mencapai tujuan dari penelitian yang telah ditetapkan. Tujuan penelitian dirumuskan berdasarkan rumusan masalah. Oleh karena itu, berdasarkan rumusan masalah maka tujuan penelitian ini adalah.
1.        Mengetahui penerapan model pembelajaran Cooperative Learning tipe Think Pair Share dalam pembelajaran menyimak laporan di kelas VIII-B SMP Negeri 2 Buay Madang.
2.        Mengetahui kemampuan menyimak laporan siswa kelas VIII-B SMP Negeri 2 Buay Madang setelah penerapan model pembelajaran Cooperative Learning tipe Think Pair Share.
3.        Mengetahui ada tidaknya peningkatan kemampuan menyimak laporan melalui penerapan model pembelajaran Cooperative Learning tipe Think Pair Share siswa kelas VIII-B SMP Negeri 2 Buay Madang.

1.4    Manfaat Penelitian
1)        Bagi Guru, Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan tentang manfaat pentingnya model pembelajaran Cooperative Learning tipe Think Pair Share terhadap peningkatan pembelajaran membaca berita. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan pedoman guru melaksanakan pembelajaran menyimak laporan melalui penerapan model pembelajaran Cooperative Learning tipe Think Pair Share.
2)        Bagi Sekolah, Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran bahasa Indonesia aspek menyimak laporan, sehingga dapat meningkatkan kemampuan menyimak laporan. Selain itu, keberhasilan penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah sehingga dapat berimplikasi pada peningkatan hasil maupun prestasi belajar siswa.

3)        Bagi Siswa, diharapkan melalui penelitian ini siswa dapat memperoleh pengalaman belajar secara langsung menggunakan model pembelajaran Cooperative Learning tipe Think Pair Share. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan wawasan siswa terkait pembelajaran bahasa Indonesia. Selain itu, hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan siswa untuk lebih berprestasi melalui penerapan prinsip-prinsip belajar menggunakan model pembelajaran Cooperative Learning tipe Think Pair Share. Melalui penelitian ini diharapkan siswa akan lebih termotivasi mengikuti kegiatan pembelajaran sehingga dapat berimplikasi pada peningkatan hasil belajar menyimak laporan siswa.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1    Pengertian Model Pembelajaran
Model pembelajaran adalah kerangka konseptual melukiskan prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu (Hermawan, 2006:3). Sukardi (2013:29) mengemukakan, ”Model pembelajaran adalah bentuk atau tipe kegiatan pembelajaran yang digunakan untuk menyampaikan bahan pelajaran oleh guru kepada siswa”. Aunurrohman (2011:141) mengatakan, ”Model pembelajaran adalah cara yang ditempuh guru untuk menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa”. Sedangkan Rahardjo (2012:5) menjelaskan bahwa model pembelajaran adalah suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam pembelajaran di kelas untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku, film, komputer, kurikulum, maupun lainnya.
Model pembelajaran sangat beragam jenis atau macamnya. Aunurrahman (2010:147) secara jelas menyebutkan berbagai jenis model pembelajaran sebagai berikut:
(1) The Cassical Model yaitu guru lebih menitikberatkan peranannya dalam pemberian informasi melalui mata pelajaran maupun materi pelajaran seperti model konvensional ceramah, (2) The Technological Model yaitu guru menitikberatkan pada peranan pendidikan sebagai transmisi informasi serta pencapaian kompetensi individual siswa, (3) The Personalised Model yaitu pembelajaran dengan memperhatikan minat, pengalaman, perkembangan siswa untuk mengaktualisasikan potensi individualitasnya, (4) The Interaction Model yaitu menitikberatkan poola interdepensi antara guru dan siswa sehingga tercipta komunikasi dialogis di dalam proses pembelajaran seperti model pembelajaran langsung.

Beragamnya model pembelajaran menjadikan sulit untuk menentukan berbagai model pembelajaran akan diterapkan dalam pembelajaran. Aunurrohmah (2010:143) bahwa beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan model pembelajaran sebagai berikut:
(1) Tujuan pengajaran yaitu tingkah laku diharapkan dapat dinampakkan siswa setelah proses belajar mengajar, (2) Materi pengajaran yaitu bahan disajikan dalam pengajaran, (3) Besar kelas atau jumlah siswa yaitu banyaknya siswa mengikuti materi pelajaran dalam kelas bersangkutan, (4) Kemampuan siswa yaitu kemampuan siswa untuk menangkap serta mengembangkan bahan pelajaran, (5) Kemampuan guru yaitu kemampuan guru dalam menggunakan berbagai model pembelajaran.

Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran merupakan kerangka konseptual yang menggambarkan prosedur sistematik dalam mengkoordinasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar, berfungsi sebagai pedoman guru dalam merancang serta melaksanakan kegiatan pembelajaran, mengelola lingkungan pembelajaran maupun mengelola kelas. Model pembelajaran merupakan cara atau teknik penyajian yang digunakan guru dalam proses pembelajaran agar tercapai tujuan pembelajaran.

2.2    Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Think Pair Share
Pembelajaran dapat dilakukan secara individual maupun secara kelompok. Pembelajaran secara kelompok dikenal dengan istilah pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif didasarkan pada nilai-nilai dasar manusia yaitu sebagai zoon politicon atau makhluk sosial. Model pembelajaran kelompok dikembangkan untuk menumbuhkan rasa sosial siswa sebagai implementasi konsep belajar learning to life together.

2.2.1        Pengertian Model Pembelajaran Cooperative Learning
Cooperative learning adalah suatu strategi belajar mengajar yang menekankan pada sikap atau perilaku bersama dalam bekerja atau membantu di antara sesama dalam struktur kerjasama yang teratur dalam kelompok, yang terdiri dari dua orang atau lebih. Isjoni (2010:15) menjelaskan model pembelajaran cooperative learning sebagai berikut:
Cooperative learning berasal dari kata cooperative yang artinya mengerjakan sesuatu secara bersama-sama dengan saling membantu satu sama lainnya sebagai satu kelompok atau satu tim. Cooperative learning adalah suatu model pembelajaran dimana sistem belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil yang berjumlah 4 – 6 orang secara kolaboratif sehingga dapat merangsang siswa lebih bergairah dalam belajar.

Berdasarkan penjelasan dasar filosofis model pembelajaran cooperative learning dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran cooperative learning dilaksanakan melalui sistem gotong royong. Hal tersbut sesuai karakteristik siswa yaitu homo homini socius yang senantiasa membutuhkan manusia lainnya. Untuk mencapai hasil maksimal, maka harus diterapkan lima unsur model pembelajaran gotong royong, yaitu saling ketergantungan positif, tanggung jawab perseorangan, tatap muka, komunikasi antar anggota, dan evaluasi proses kelompok.

2.2.2        Cooperative Learning Tipe Think Pair Share
Think Pair Share (TPS) merupakan salah satu bentuk model pembelajaran Cooperative Learning. Think Pair Share dikembangkan oleh Frank Lyman dari Universitas Maryland pada tahun 1985. Think Pair Share merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif sederhana. Teknik ini memberi kesempatan pada siswa untuk bekerja sendiri serta bekerja sama dengan orang lain. Zaini (2013:82) menjelaskan, ” Think Pair Share adalah salah satu bentuk model pembelajaran cooperative learning yang memberi kesempatan kepada setiap siswa untuk menunjukkan partisipasi kepada orang lain”. Think Pair Share memberi kesempatan sedikitnya delapan kali lebih banyak kepada siswa untuk dikenali serta menunjukkan partisipasi mereka kepada orang lain.
Berkaitan model pembelajaran Cooperative Learning tipe Think Pair Share, Arends (dalam Rahardjo,  2012:236) mengemukakan sebagai berikut.
Think Pair Share merupakan suatu cara efektif untuk membuat variasi suasana pola diskusi kelas. Think Pair Share dilaksanakan berdasarkan asumsi bahwa semua resitasi atau diskusi membutuhkan pengaturan untuk mengendalikan kelas secara keseluruhan, prosedur digunakan pada Think Pair Share dapat memberi siswa lebih banyak waktu berfikir, untuk merespon dan saling membantu.

Think Pair Share merupakan bentuk pembelajaran sederhana dimana ketika guru menyampaikan pelajaran, siswa duduk berpasangan antara tim mereka. Guru memberikan pertanyaan didalam kelas. Siswa diarahkan berfikir menuju sebuah jawaban pada pasangan mereka, kemudian teman mereka mencapai kesepakatan pada sebuah jawaban. Akhirnya, guru menanyakan untuk berbagi jawaban mereka pada saat istirahat.
Berdasarkan pengertian Think Pair Share dapat disimpulkan bahwa Think Pair Share merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif sederhana. Teknik ini menggunakan metode diskusi berpasangan dilanjutkan diskusi pleno. Melalui Think Pair Share siswa dilatih bagaimana mengutarakan pendapat. Siswa pada penerapan Think Pair Share juga belajar menghargai pendapat orang lain dengan tetap mengacu pada materi atau tujuan pembelajaran. Karakteristik Think Pair Share adalah siswa dibimbing secara mandiri, berpasangan, saling berbagi menyelesaikan permasalahan.

2.2.3        Langkah Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Think Pair Share

Menurut Atik (2007:5), karakteristik model kooperatif tipe Think Pair Share ada 3 langkah utama dilaksanakan selama proses pembelajaran, yaitu langkah Think (berpikir secara individu), pair (berpasangan) dan share (berbagi jawaban bersama pasangan lain atau seluruh kelas). Masing-masing langkah diuraikan sebagai berikut.

1)   Think (Berpikir)
Pada tahap think guru mengajukan suatu pernyataan atau masalah dikaitkan materi pembelajaran. Pada tahap ini siswa diberikan tugas untuk berpikir secara mandiri mengenai pertanyaan atau masalah diajukan. Guru dalam menentukan batasan waktu pada tahap ini harus mempertimbangkan pengetahuan dasar siswa untuk menjawab pertanyaan diberikan. Kelebihan dari tahap ini adalah adanya teknik time atau waktu berfikir untuk memberikan kesempatan pada siswa untuk berpikir mengenai jawaban mereka sendiri sebelum pertanyaan tersebut dijawab oleh siswa lain. Selain itu, guru dapat mengurangi masalah adanya siswa berbicara, karena tiap siswa memiliki tugas untuk dikerjakan sendiri. 
2)   Pair (Berpasangan)
Langkah kedua ini guru menugasi siswa untuk berpasangan. Siswa bersama pasangannya bertugas untuk mendiskusikan mengenai materi pembelajaran yang telah mereka pikirkan. Interaksi selama proses ini dapat menghasilkan jawaban bersama. Setiap pasangan siswa saling berdiskusi mengenai hasil jawaban mereka sebelumnya sehingga hasil didapat menjadi lebih baik karena siswa mendapat tambahan informasi dan pemecahan masalah lain.

3)   Share (Berbagi)
Pada langkah akhir ini guru menugasi pasangan-pasangan tersebut untuk berbagi hasil pemikiran bersama pasangan lain atau n seluruh kelas. Pada langkah ini akan menjadi lebih efektif apabila guru berkeliling dari psangan satu kepasangan lainnya. Langkah share merupakan penyempurnaan dari langkah-langkah sebelumnya. Langkah ini menolong semua kelompok untuk menjadi lebih memahami mengenai pemecahan masalah diberikan berdasarkan penjelasan kelompok lain.
Berdasarkan langkah-langkah penerapan Think Pair Share, pada penelitian ini disusun langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut.
Tabel 2.1 Langkah Pembelajaran Menyimak Laporan Menggunakan Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Think Pair Share

No
Tahap
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
1
Pendahuluan
1.  Guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam dilanjutkan melakukan absensi
2.  Guru memberikan apersepsi dengan menanyakan “Apakah kalian pernah menyimak laporan?”
3.  Guru memberikan motivasi dengan memutarkan vidio pembacaan laporan menggunakan proyektor.

4.  Guru menyebutkan standar kompetensi, kompetensi dasar, tujuan pembelajaran serta indikator keberhasilan belajar siswa
5.  Guru menjelaskan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan

1.  Siswa menjawab salam dan mengikuti absensi.



2.  Siswa menjawab pertanyaan guru sesuai tingkat pemahamannya.

3.  Siswa menyimak teknik membaca teks berita pada vidio.


4.  Siswa menyimak penjelasan guru



5.  Siswa memperhatikan penjelasan guru
2
Inti
Think
1.  Guru memberikan penjelasan singkat teknik menyimak laporan kepada siswa.

2.  Guru mengajak siswa berpikir dengan mengajukan permasalahan “bagaimana cara kalian menyimak laporan sehingga mampu menceritakan kembali isi laporan tersebut?

Pair
3.  Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok yang terdiri atas 4-5 orang siswa setiap kelompoknya

Share
4.  Guru menugaskan siswa untuk membacakan jawaban dari pertanyaan pada tahap Think kepada siswa satu kelompoknya secara bergiliran.
5.  Guru menugaskan siswa untuk mendiskusikan hasil jawaban masing-masing siswa.

6.  Guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya.

7.  Guru melakukan evaluasi


1.  Siswa menyimak penjelasan guru dan mencatat materi pembelajaran yang dianggapnya penting
2.  Siswa menulis jawabannya pada lembaran kertas







3.  Siswa mengkondisikan diri dalam kelompok




4.  Siswa membacakan jawabannya kepada kelompoknya.



5.  Siswa mendiskusikan jawabannya bersama siswa lain satu kelompok.

6.  Siswa perwakilan kelompok ke depan kelas mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya
7.  Siswa mengikuti evaluasi
3
Penutup
1.      Guru menyimpulkan materi pembelajaran
2.      Guru merefleksi kegiatan pembelajaran dan memberikan penguatan
3.      Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam
1.  Siswa mencatat kesimpulan yang diberikan guru
2.  Siswa menyimak penjelasan guru

3.  Siswa menjawab salam
Diadobsi Dari Kunandar (2009:367)

2.3    Menyimak Laporan
Laporan mempunyai fungsi informatif. Artinya, laporan dapat dijadikan sebagai sumber pengalaman orang lain jika melakukan hal serupa. Selain itu, laporan juga berfungsi sebagai bahan dokumen. Artinya, laporan tersebut dapat dijadikan bahan studi dan bahan perbandingan orang lain. Laporan juga dapat dipakai sebagai bahan pertanggungjawaban. Artinya, dapat digunakan untuk pertanggungjawaban kepada atasan.
Contoh laporan perjalanan berikut ini!
Laporan Perjalanan Ingin kembali ke Bawean ....
Perasaan lega langsung menyeruak tatkala kapal telah sampai di Pelabuhan
Sangkapura, Pulau Bawean. Betapa tidak, perjalanan selama tiga jam yang baru saja berlalu itu rasanya lama sekali.
Ketika kaki mulai melangkah ke luar, rasanya segala keluh kesah dan kepenatan sepanjang perjalanan langsung lenyap. Udara segar dan terpaan angin pantai seolah melenyapkan sengatan mentari yang tepat berada di atas kepala.
Di dermaga, ratusan warga telah menunggu kedatangan satu-satunya kapal penumpang yang melayani jalur Gresik-Bawean itu. Mereka umumnya adalah warga yang menjemput sanak kerabatnya yang pulang dari merantau.
Pulau Bawean terletak di Laut Jawa dan secara administratif masuk wilayah Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Pulau yang terdiri atas dua kecamatan, Sangkapura dan Tambak ini sungguh kaya objek wisata. Salah satu yang dituju adalah Pantai Tanjung Anyar di Dusun Tenggen, Desa Lebak, Kecamatan Sangkapura.
Di Tanjung Anyar terdapat juga kampung nelayan yang dihuni sekitar 300 penduduk. Di sepanjang pantainya terdapat pohon-pohon kelapa dan beberapa pohon besar berbagai jenis.
Keindahan Pantai Tanjung Anyar akan lebih terasa pada senja menjelang matahari terbenam. Suguhan kesenian tradisional oleh penduduk dan sajian berbagai jenis ikan laut bakar melengkapi keindahan itu.
Di bawah salah satu pohon besar terdapat makam yang panjangnya sekitar 12 meter sehingga dikenal sebagai makam panjang atau dalam bahasa setempat disebut jherat lanjheng. Tidak jauh dari makam itu juga ada makam lagi dengan panjang sekitar 9 meter. Kedua makam itu diyakini sebagai makam dari Dora dan Sembada, dua pembantu setia Prabu Aji Saka. Aji Saka sendiri adalah raja di Jawa dari abad ke-6 Masehi yang mengalahkan Prabu Dewatacengkar, penguasa Kerajaan Medang.
Di antara kedua makam pembantunya tersebut, Aji Saka membuat prasasti di atas batu besar dalam huruf Jawa Kuno. Tulisan di prasasti itu yang dianggap sebagai asal dari hurufhuruf Jawa Kuno atau dikenal sebagai hanacaraka. Sayangnya, batu prasasti tersebut sudah dihancurkan penduduk untuk dijadikan fondasi jembatan di desa. Selain Tanjung Anyar, terdapat juga Danau Kastoba di Desa Promaan. Perjalanan ke Desa Promaan ditempuh dalam satu jam dari Sangkapura melalui jalan lingkar utama Bawean.
Sesampai di Desa Promaan, kendaraan harus melintasi jalan desa sampai ke Dusun Candi yang menjadi gerbang ke Danau Kastoba. Di dusun itu ada bangunan lumbung padi dari kayu yang biasa disebut durung-durung di depan tiap rumah penduduk.
Danau itu berada di Cagar Alam Pulau Bawean, di tengahtengah pulau dengan ketinggian 400 meter di atas permukaan laut. Danau Kastoba luasnya sekitar dua kilometer persegi dengan kedalaman 147 meter. Belum adanya jalan yang mengelilingi danau membuat pemandangan benar-benar masih alami. Nama Kastoba diambil dari nama pohon kastuba (Euphorbia pulcherrima) yang dulu banyak tumbuh di sana.
Beberapa ekor burung belibis liar yang berenang di tepi danau langsung terbang menjauh saat kami datang. Jika beruntung, kita bisa melihat kawanan rusa Bawean (Azil kuhli) minum di tepi danau. Rusa bawean merupakan satwa endemis pulau itu yang tidak dijumpai di tempat lain.
Beberapa peneliti yang pernah singgah di danau itu memperkirakan, Danau Kastoba adalah bekas kawah gunung api purba. Warga setempat menyebutkan, warna air danau bisa berubah menjadi tiga warna, yaitu merah, hijau, dan seperti berminyak. Adanya aroma belerang di sekitar danau juga mengindikasikan bahwa danau itu dulunya adalah kawah gunung berapi.
Sumber: Kompas, 26 September 2007, dengan ubahan seperlunya.

Download Laporan PTK ini secara lengkap melaluai Link Berikut:




Share:

0 komentar:

Posting Komentar


jadwal-sholat

Diberdayakan oleh Blogger.

Kontributor

Contact Us

Nama

Email *

Pesan *

Arsip Blog

Follow Us

web.facebook.com/smpnegeri2buaymadang

Wibesite

smpn2buaymadang.blogspot.com

Connect Us

E-mail : smpn2buaymadang@gmail.com or smpn2buaymadang@yahoo.co.id