BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Pembelajaran di
SMP adalah upaya untuk mengembangkan potensi, kecakapan dan kepribadian siswa.
Perkembangan aspek-aspek pada siswa tersebut tidak diberikan oleh guru, tetapi
siswa sendiri yang berusaha mengembangkan dirinya. Fungsi guru hanyalah
menciptakaan situasi, memberikan dorongan, arahan, bimbingan dan kemudahan agar
siswa dapat belajar dan mengembangkan
dirinya. Dalam proses pembelajaran, interaksi siswa dipengaruhi berbagai
faktor, antara lain: Karakteristik dan perkembangan siswa; Intelektual dalam
belajar; Transfer dalam belajar dan Penyesuaian pembelajaran dengan perbedaan
intelektual.
Pendidikan Seni
Budaya diberikan di sekolah karena
keunikan, kebermaknaan, dan kebermanfaatan terhadap kebutuhan perkembangan
peserta didik, yang terletak pada pemberian pengalaman estetik dalam bentuk
kegiatan berekspresi/berkreasi dan berapresiasi
melalui pendekatan: “belajar dengan seni,” “belajar melalui seni” dan
“belajar tentang seni.” Peran ini tidak dapat diberikan oleh mata pelajaran
lain.
Pendidikan Seni Budaya memiliki sifat multilingual, multidimensional, dan
multikultural. Multilingual bermakna pengembangan kemampuan
mengekspresikan diri secara kreatif dengan berbagai cara dan media seperti
bahasa rupa, bunyi, gerak, peran dan berbagai perpaduannya. Multidimensional bermakna pengembangan
beragam kompetensi meliputi konsepsi (pengetahuan, pemahaman, analisis,
evaluasi), apresiasi, dan kreasi dengan
cara memadukan secara harmonis unsur estetika, logika, kinestetika, dan etika.
Sifat multikultural mengandung makna pendidikan seni menumbuhkembangkan
kesadaran dan kemampuan apresiasi terhadap beragam budaya Nusantara dan
mancanegara. Hal ini merupakan wujud
pembentukan sikap demokratis yang memungkinkan seseorang hidup secara beradab
serta toleran dalam masyarakat dan budaya yang majemuk.
Pendidikan Seni Budaya memiliki peranan dalam pembentukan pribadi peserta
didik yang harmonis dengan memperhatikan kebutuhan perkembangan anak dalam
mencapai multikecerdasan yang terdiri
atas kecerdasan intrapersonal,
interpersonal, visual spasial, musikal, linguistik, logik matematik,
naturalis serta kecerdasan adversitas, kecerdasan kreativitas, kecerdasan
spiritual dan moral, dan kecerdasan emosional.
Motivasi belajar siswa dalam pembelajaran Seni Budaya juga
sangat perlu harus diperhatikan, karena siswa yang termotivasi untuk lebih
senang belajar seni budaya akan menghasilkan kreatifitas yang baik. Namun
sanyangnya tidak sedikit siswa yang kurang termotivasi untuk belajar seni
budaya. Hal ini ditunjukkan oleh sikap siswa
yang sebagian besar kurang antusias ketika pelajaran akan berlangsung,
rendahnya respon umpan balik dari siswa terhadap pertanyaan dan penjelasan guru
serta pemusatan perhatian terhadap pelajaran yang kurang, sebagian besar siswa
pasif, mereka tidak berani berbicara tentang apa yang sudah dan belum
diketahui, konsep-konsep mereka benar atau salah sulit diketahui guru, meskipun
guru telah berusaha menjelaskan materi dengan semaksimal mungkin. Namun demikian ternyata
hasilnya belum optimal, ini ditunjukan dengan ketuntasan belajar yang masih
rendah. Hasil pengamatan lainnya adalah kurangnya motivasi belajar terhadap
pembelajaran matematika antara lain:
1)
Motivasi
belajar siswa rendah
2)
Kemampuan siswa rendah
3)
Siswa tidak dilibatkan
secara aktif
4)
Guru
kurang melaksanakan variasi kegiatan pembelajaran
5)
Dukungan
dari keluarga di rumah kurang
Untuk mengatasi kurangnya motivasi siswa dalam pelajaran seni budaya
maka perlu usaha peningkatan motivasi dengan memberi variasi model pembelajaran
yang bersifat Cooperative Learning yang menarik atau menyenangkan, yang
melibatkan siswa, yang dapat meningkatkan aktivitas dan tanggung jawab siswa. Banyak model
pembelajaran yang dapat diterapkan dalam proses belajar mengajar. Salah
satunya adalah model pembelajaran dengan tipe “Teams Games Tournament”
atau biasa disingkat TGT. Dalam TGT siswa melakukan permainan-permainan dengan
anggota-anggota tim lain untuk memperoleh skor bagi tim mereka masing-masing.
Dengan suasana permainan dalam pembelajaran maka diharapkan akan menarik dan
menimbulkan efek rekreaktif dalam
belajar siswa. Aktivitas belajar dengan permainan yang dirancang dalam model
pembelajaran Cooperative Learning dengan tipe TGT memungkinkan siswa
dapat belajar lebih rileks disamping menumbuhkan tanggung jawab, kerjasama,
persaingan sehat dan keterlibatan belajar.
Berdasarkan
uraian di atas, upaya meningkatkan motivasi belajar dan prestasi belajar siswa
pada kelas VIII-A
SMP Negeri 2 Buay Madang akan
dilakukan penelitian yang berjudul “Upaya Meningkatkan Motivasi dan
Prestasi Belajar Seni Budaya
Melalui Model Pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) pada Materi Pembelajaran Sejarah Seni Rupa
di Kelas VIII-A SMP Negeri 2 Buay Madang Tahun Pembelajaran 2016/2017”.
1.2
Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, kondisi yang ada
saat ini adalah:
1.2.1
Rendahnya aktivitas siswa dalam
pembelajaran Seni Budaya.
1.2.2
Partisipasi siswa pada pembelajaran Seni
Budaya masih sangat kurang.
1.2.3
Prestasi belajar siswa kurang
optimal.
1.2.4
Guru belum kreatif dan cenderung
mempertahankan tradisi mengajar konvensional serta cenderung mengabaikan
integrasi teknologi dalam pembelajaran.
1.3
Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, permasalahan yang dapat
dirumuskan sebagai berikut:
1.3.1
Bagaimana pengaruh Model
Pembelajaran Teams Games Tournament terhadap aktivitas belajar siswa kelas
VIII-A SMP Negeri 2 Buay Madang?
1.3.2
Apakah Model Pembelajaran Teams Games Tournament dapat meningkatkan prestasi belajar
siswa kelas VIII-A SMP Negeri 2 Buay Madang pada materi Sejarah Seni Rupa?
1.3.3
Bagaimana pengaruh Model
Pembelajaran Teams Games Tournament terhadap motivasi belajar siswa kelas VIII-A
SMP Negeri 2 Buay Madang?
1.4
Tujuan Penelitian
1.4.1
Meningkatkan aktivitas siswa dalam
pembelajaran Seni Budaya.
1.4.2
Meningkatkan hasil belajar siswa
dalam pembelajaran Seni Budaya.
1.4.3
Meningkatkan partisipasi siswa dalam
pembelajarn Seni Budaya.
1.4.4
Menjadikan guru lebih kreatif dalam
mengelola pembelajaran Seni Budaya.
1.5
Manfaat Penelitian
Hasil
penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat:
1.5.1
Bagi guru, hasil
penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan untuk meningkatkan proses
pembelajaran pada materi Sejarah Seni Rupa kelas VIII-A SMP Negeri 2 Buay
Madang.
1.5.2
Bagi kepala sekolah,
hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan dalam membuat kebijakan tentang
peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah, melalui pelatihan bagi guru
tentang strategi pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
1.5.3
Bagi siswa, penelitian
ini bermanfaat untuk meningkatkan keaktifan dalam proses pembelajaran dengan
mempergunakan Model Pembelajaran, karena suasana pembelajaran menyenangkan,
motivasi belajar siswa meningkat, sehingga pada akhirnya akan meningkatkan
prestasi belajar siswa.
Tabel
4.11 Rekapitulasi Prestasi Belajar Siswa Kelas VIII-A SMP
Negeri 2 Buay Madang Setiap Siklus
No
|
Nama Siswa
|
Nilai Siklus I
|
Nilai Siklus II
|
Nilai
Siklus III
|
1
|
Adenia Retno Ariyani
|
50
|
70
|
90
|
2
|
Aldi Nata Kesuma
|
80
|
90
|
90
|
3
|
Andre Zulya Pratama
|
70
|
70
|
80
|
4
|
Anis Yulianingtias
|
40
|
50
|
70
|
5
|
Candra Irawan
|
70
|
70
|
80
|
6
|
Diana Putri
|
80
|
80
|
90
|
7
|
Dimas Agus Tirta
|
40
|
60
|
70
|
8
|
Dino Prayogo
|
30
|
60
|
60
|
9
|
Eko Susanto
|
40
|
70
|
70
|
10
|
Excel Billiano
|
70
|
80
|
80
|
11
|
Fitriani
|
60
|
70
|
80
|
12
|
Ganta Tri Nanda
|
70
|
70
|
80
|
13
|
Hadi Wijaya
|
30
|
50
|
60
|
14
|
Hengki
|
70
|
70
|
70
|
15
|
Janata
|
40
|
60
|
80
|
16
|
Leni Pidiawati
|
70
|
70
|
80
|
17
|
Liliana Puspita
|
50
|
70
|
90
|
18
|
Muh. Miftah Maulana
|
50
|
60
|
70
|
19
|
Nailal Muna
|
50
|
70
|
70
|
20
|
Nila Wahyuni
|
70
|
80
|
90
|
21
|
Nur Septiani
|
50
|
60
|
60
|
22
|
Ratih Muhariya
|
80
|
90
|
90
|
23
|
Refi Fatma Sari
|
50
|
70
|
90
|
24
|
Reza Nopriyanti
|
80
|
90
|
90
|
25
|
Rindi Dwi Anggraini
|
70
|
70
|
80
|
26
|
Roi Jordi
|
40
|
50
|
70
|
27
|
Syahrizal
|
70
|
70
|
80
|
28
|
Wahyu Ari Wijaya
|
80
|
80
|
90
|
29
|
Zan Zikh Ham
|
40
|
60
|
70
|
Jumlah
|
1690
|
2010
|
2270
|
Rata-Rata
|
58,28
|
69,31
|
78,28
|
Nilai
Ketuntasan > 70
|
14
|
20
|
26
|
Ketuntasan
Belajar
|
48,28 %
|
68,97 %
|
89,66 %
|
Berdasarkan tabel 4.11 diketahui bahwa terjadi peningkatan prestasi belajar IPA siswa pada materi Sejarah Seni Rupa di kelas VIII-A SMP Negeri 2 Buay
Madang. Peningkatan terjadi dari siklus I sampai siklus III. Hal ini membuktikan
bahwa penerapan model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) dapat meningkatkan
prestasi belajar siswa.
Download
Laporan PTK ini secara lengkap melaluai Link Berikut: