Jln. Raya Belitang BK.1 Desa Tanjung Bulan Kecamatan Buay Madang Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Provinsi Sumatera Selatan

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Selasa, 11 Desember 2018

PKG

Share:

Senin, 03 Desember 2018

Drama "Mencotek"

Mari kita saksikan drama singkat dari SMP Negeri 2 Buay Madang dengan tema Anti korupsi, judul drama "mencontek".

Silahkan download video berikut:
Drama "Mencontek"
mari kita hilangkan budaya mencontek.


Share:

Jumat, 23 November 2018

BUKU KURIKULUM 2013


SMP Negeri 2 Buay Madang memakai kurikulum 2013 untuk kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu, buku yang digunakan untuk proses pembelajaran ialah buku kurikulum 2013 yang telah disempurnakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang terbaru (edisi revisi 2017). Silahkan Download Buku Kurikulum 2013 edisi revisi 2017 berikut:

Buku Siswa
KELAS 7

KELAS 8

KELAS 9



Semoga Bermanfaat…!!!
Share:

Kamis, 22 November 2018

PTK SENI BUDAYA


Berikut Kami bagikan berbagai kumpulan Penelitian Tindakan Kelas  Khususnya pada Mata Pelajaran Seni Budaya. Laporan  Penelitian Tindakan Kelas  diterapkan di SMP Negeri 2 Buay Madang oleh Sukerman, S.Pd yang merupakan guru Profesional mata pelajaran Seni Budaya. Semoga laporan PTK yang kami share ini bermanfaat dan dapat dijadikan sebagai acuan untuk melakuakn penelitian berikutnya. Bagi Bapak/Ibu yang ingin mengetahui laporan Penelitian Tindakan Kelas pada mata pelajaran Seni Buadaya, silahkan Download laporan tersebut pada link berikut ini:




SEMOGA BERMANFAAT…!!!

Share:

SB TGT



BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang
Pembelajaran di SMP adalah upaya untuk mengembangkan potensi, kecakapan dan kepribadian siswa. Perkembangan aspek-aspek pada siswa tersebut tidak diberikan oleh guru, tetapi siswa sendiri yang berusaha mengembangkan dirinya. Fungsi guru hanyalah menciptakaan situasi, memberikan dorongan, arahan, bimbingan dan kemudahan agar siswa dapat belajar  dan mengembangkan dirinya. Dalam proses pembelajaran, interaksi siswa dipengaruhi berbagai faktor, antara lain: Karakteristik dan perkembangan siswa; Intelektual dalam belajar; Transfer dalam belajar dan Penyesuaian pembelajaran dengan perbedaan intelektual.
Pendidikan Seni Budaya diberikan  di sekolah karena keunikan, kebermaknaan, dan kebermanfaatan terhadap kebutuhan perkembangan peserta didik, yang terletak pada pemberian pengalaman estetik dalam bentuk kegiatan berekspresi/berkreasi dan berapresiasi  melalui pendekatan: “belajar dengan seni,” “belajar melalui seni” dan “belajar tentang seni.” Peran ini tidak dapat diberikan oleh mata pelajaran lain. 
Pendidikan Seni Budaya memiliki sifat multilingual, multidimensional, dan multikultural. Multilingual bermakna pengembangan kemampuan mengekspresikan diri secara kreatif dengan berbagai cara dan media seperti bahasa rupa, bunyi, gerak, peran dan berbagai perpaduannya.  Multidimensional bermakna pengembangan beragam kompetensi meliputi konsepsi (pengetahuan, pemahaman, analisis, evaluasi), apresiasi, dan  kreasi dengan cara memadukan secara harmonis unsur estetika, logika, kinestetika, dan etika. Sifat multikultural mengandung makna pendidikan seni menumbuhkembangkan kesadaran dan kemampuan apresiasi terhadap beragam budaya Nusantara dan mancanegara.  Hal ini merupakan wujud pembentukan sikap demokratis yang memungkinkan seseorang hidup secara beradab serta toleran dalam masyarakat dan budaya yang majemuk.
Pendidikan Seni Budaya memiliki peranan dalam pembentukan pribadi peserta didik yang harmonis dengan memperhatikan kebutuhan perkembangan anak dalam mencapai multikecerdasan  yang terdiri atas kecerdasan intrapersonal,  interpersonal, visual spasial, musikal, linguistik, logik matematik, naturalis serta kecerdasan adversitas, kecerdasan kreativitas, kecerdasan spiritual dan moral, dan kecerdasan emosional. 
Motivasi belajar siswa dalam pembelajaran Seni Budaya juga sangat perlu harus diperhatikan, karena siswa yang termotivasi untuk lebih senang belajar seni budaya akan menghasilkan kreatifitas yang baik. Namun sanyangnya tidak sedikit siswa yang kurang termotivasi untuk belajar seni budaya. Hal ini ditunjukkan oleh sikap siswa yang sebagian besar kurang antusias ketika pelajaran akan berlangsung, rendahnya respon umpan balik dari siswa terhadap pertanyaan dan penjelasan guru serta pemusatan perhatian terhadap pelajaran yang kurang, sebagian besar siswa pasif, mereka tidak berani berbicara tentang apa yang sudah dan belum diketahui, konsep-konsep mereka benar atau salah sulit diketahui guru, meskipun guru telah berusaha menjelaskan materi dengan semaksimal mungkin. Namun demikian ternyata hasilnya belum optimal, ini ditunjukan dengan ketuntasan belajar yang masih rendah. Hasil pengamatan lainnya adalah kurangnya motivasi belajar terhadap pembelajaran matematika antara lain:
1)        Motivasi belajar siswa rendah
2)        Kemampuan siswa rendah
3)        Siswa tidak dilibatkan secara aktif
4)        Guru kurang melaksanakan variasi kegiatan pembelajaran
5)        Dukungan dari keluarga di rumah kurang
Untuk mengatasi kurangnya motivasi siswa dalam pelajaran seni budaya maka perlu usaha peningkatan motivasi dengan memberi variasi model pembelajaran yang bersifat Cooperative Learning yang menarik atau menyenangkan, yang melibatkan siswa, yang dapat meningkatkan aktivitas dan tanggung jawab siswa. Banyak model pembelajaran yang dapat diterapkan dalam proses belajar mengajar. Salah satunya adalah model pembelajaran dengan tipe “Teams Games Tournament” atau biasa disingkat TGT. Dalam TGT siswa melakukan permainan-permainan dengan anggota-anggota tim lain untuk memperoleh skor bagi tim mereka masing-masing. Dengan suasana permainan dalam pembelajaran maka diharapkan akan menarik dan menimbulkan efek rekreaktif  dalam belajar siswa. Aktivitas belajar dengan permainan yang dirancang dalam model pembelajaran Cooperative Learning dengan tipe TGT memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks disamping menumbuhkan tanggung jawab, kerjasama, persaingan sehat dan keterlibatan belajar.
Berdasarkan uraian di atas, upaya meningkatkan motivasi belajar dan prestasi belajar siswa pada kelas VIII-A SMP Negeri 2 Buay Madang akan dilakukan penelitian yang berjudul “Upaya Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Seni Budaya Melalui Model Pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) pada Materi Pembelajaran Sejarah Seni Rupa di Kelas VIII-A SMP Negeri 2 Buay Madang Tahun Pembelajaran 2016/2017”.

1.2    Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, kondisi yang ada saat ini adalah:
1.2.1        Rendahnya aktivitas siswa dalam pembelajaran Seni Budaya.
1.2.2        Partisipasi siswa pada pembelajaran Seni Budaya masih sangat kurang.
1.2.3        Prestasi belajar siswa kurang optimal.
1.2.4        Guru belum kreatif dan cenderung mempertahankan tradisi mengajar konvensional serta cenderung mengabaikan integrasi teknologi dalam pembelajaran.

1.3    Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, permasalahan yang dapat dirumuskan sebagai berikut:
1.3.1        Bagaimana pengaruh Model Pembelajaran Teams Games Tournament terhadap aktivitas belajar siswa kelas VIII-A SMP Negeri 2 Buay Madang?
1.3.2        Apakah Model Pembelajaran Teams Games Tournament dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas VIII-A SMP Negeri 2 Buay Madang pada materi Sejarah Seni Rupa?
1.3.3        Bagaimana pengaruh Model Pembelajaran Teams Games Tournament terhadap motivasi belajar siswa kelas VIII-A SMP Negeri 2 Buay Madang?

1.4    Tujuan Penelitian
1.4.1        Meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran Seni Budaya.
1.4.2        Meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Seni Budaya.
1.4.3        Meningkatkan partisipasi siswa dalam pembelajarn Seni Budaya.
1.4.4        Menjadikan guru lebih kreatif dalam mengelola pembelajaran Seni Budaya.

1.5    Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat:
1.5.1        Bagi guru, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan untuk meningkatkan proses pembelajaran pada materi Sejarah Seni Rupa kelas VIII-A SMP Negeri 2 Buay Madang.
1.5.2        Bagi kepala sekolah, hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan dalam membuat kebijakan tentang peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah, melalui pelatihan bagi guru tentang strategi pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
1.5.3        Bagi siswa, penelitian ini bermanfaat untuk meningkatkan keaktifan dalam proses pembelajaran dengan mempergunakan Model Pembelajaran, karena suasana pembelajaran menyenangkan, motivasi belajar siswa meningkat, sehingga pada akhirnya akan meningkatkan prestasi belajar siswa.

Tabel 4.11    Rekapitulasi Prestasi Belajar Siswa Kelas VIII-A SMP Negeri 2 Buay Madang Setiap Siklus


No
Nama Siswa
Nilai Siklus I
Nilai Siklus II
Nilai
Siklus III
1
Adenia Retno Ariyani
50
70
90
2
Aldi Nata Kesuma
80
90
90
3
Andre Zulya Pratama
70
70
80
4
Anis Yulianingtias
40
50
70
5
Candra Irawan
70
70
80
6
Diana Putri
80
80
90
7
Dimas Agus Tirta
40
60
70
8
Dino Prayogo
30
60
60
9
Eko Susanto
40
70
70
10
Excel Billiano
70
80
80
11
Fitriani
60
70
80
12
Ganta Tri Nanda
70
70
80
13
Hadi Wijaya
30
50
60
14
Hengki
70
70
70
15
Janata
40
60
80
16
Leni Pidiawati
70
70
80
17
Liliana Puspita
50
70
90
18
Muh. Miftah Maulana
50
60
70
19
Nailal Muna
50
70
70
20
Nila Wahyuni
70
80
90
21
Nur Septiani
50
60
60
22
Ratih Muhariya
80
90
90
23
Refi Fatma Sari
50
70
90
24
Reza Nopriyanti
80
90
90
25
Rindi Dwi Anggraini
70
70
80
26
Roi Jordi
40
50
70
27
Syahrizal
70
70
80
28
Wahyu Ari Wijaya
80
80
90
29
Zan Zikh Ham
40
60
70
Jumlah
1690
2010
2270
Rata-Rata
58,28
69,31
78,28
Nilai Ketuntasan > 70
14
20
26
Ketuntasan Belajar
48,28 %
68,97 %
89,66 %

Berdasarkan tabel 4.11 diketahui bahwa terjadi peningkatan prestasi belajar IPA siswa pada materi Sejarah Seni Rupa di kelas VIII-A SMP Negeri 2 Buay Madang. Peningkatan terjadi dari siklus I sampai siklus III. Hal ini membuktikan bahwa penerapan model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

Download Laporan PTK ini secara lengkap melaluai Link Berikut:





Share:


jadwal-sholat

Diberdayakan oleh Blogger.

Kontributor

Contact Us

Nama

Email *

Pesan *

Arsip Blog

Follow Us

web.facebook.com/smpnegeri2buaymadang

Wibesite

smpn2buaymadang.blogspot.com

Connect Us

E-mail : smpn2buaymadang@gmail.com or smpn2buaymadang@yahoo.co.id